HARI PERTAMA, 15 JULI 2011
Rangkaian acara sebagai berikut :
1. Kedatangan delegasi
2. Registrasi ualang
3. Makan malam
4. Welcome party
a. Sambutan
b. Pembukaan PIMFI 2011
c. Pertunjukan seni budaya
d. Perkenalan delegasi
e. Penjelasan teknis kegiatan
5. Istirahat
HARI KE 2, 16 JULI 2011
Rangkaian acara yang dilaksanakan antara lain:
1. Acara : sarapan pagi
Waktu : 06.30-07.30 WIB
Tempat : kamar masing-masing
Sarapan pagi dilakukan di kamar masing-masing delegasi. Makanan sarapan
pagi diantarkan oleh panitia. Namun karena jumlah kamar delegasi
jumlahnya cukup banyak dan lokasi gedungnya berbeda-beda pemagian makan
ini tidak merata waktunya. Untuk jadwal sarapan pagi dan makan malam
selanjutnya tetap menggunakan cara yang sama.
2. Acara : Seminar Internasional
Waktu : 08.00-16.00 WIB
Tempat : Auditorium
Pemateri
: 1. Ibu Habibah A. Wahab. School of Pharmaceutical Sciences,
Universiti Sains Malaysia (Molecular Modelling and Informatics
Applications in Drug Discovery of anti-infectives based on natural
product)
2. Bapak Suprapto Ma’at, Dosen FK UNAIR (Obat Herbal dalam Pelayanan Kesehatan Formal).
3. Acara : Acara bebas
Waktu : 16.30-18.00 WIB
4. Acara : Alokasi waktu BPH
Waktu : 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Gedung C penginapan asrama haji
Alokasi waktu BPH ini merupakan sidang pleno pertama. Dimana dalam
sidang ini dibentuk 7 kelompok kecil dari semua peserta sidang yang
selanjutnya disebut SWG (small working group). 7 kelompok ini akan
membahas topic yang berbeda, sehingga ada 7 topik yang dibahas yaitu:
bidang internal (dipimpin oleh Mas Dede), Advokasi (dipimpin oleh Mas
Ikhsan), Student Exchange ( dipimpin oleh Mas Novian), Pendidikan dan
Profesi / DIPRO (dipimpin leh Mz Redo), Pengabdian masyarakat (dipimpin
oleh Mas Yulan), Kaderisasi (dipimpin oleh Mas Irwan), dan bagian
Eksternal (dipimpin oleh Mba Ruth). Ke tujuh swg ini akan membahas
hal-hal tersebut yang nantinya akan dipresentasikan pada peserta sidang
yang lain yang bertujuan agar semua peserta mengetahui hasil yang telah
didiskusikan oleh masing-masing swg. Namun dikarenakan waktu peminjaman
yang dibatasi maka pemaparan hasil masing-masing SWG dilakukan di hari
selanjutnya. Hal ini juga dikarenakan beberapa SWG belum menyelesaikan
diskusi dibidangnya.
5. Acara : Istirahat
Waktu : 22.00-
Acara Istirahat ini merupakan waktu para delegasi untuk tidur. Satu
kamar delegasi rata-rata untuk aepuluh delegasi dengan satu kamar mandi.
Tempat tidur berupa tempat tidur bertingkat berjumlah sepuluh sehingga
setiap delegasi mendapat tempat tidur sendiri. Ruangan ber AC, tetapi
tidak disediakan selimut.
Untuk delegasi dari wilayah
JOGLOSEPUR sebelum istirahat malam dilakukan evaluasi. Evaluasi tersebut
membahas hasil dari masing SWG yang telah dilaksanakan pada alokasi
waktu BPH, ini bertujuan untuk menyatukan frame angota Joglosepur dalam
mengambil keputusan disidang selanjutnya.
Yang kami titik beratkan
yaitu untuk masalah bidang kaderisasi mengenai screening yang akan
dilakukan di LK 2 dan LK 3 atau hanya di LK 3 saja. Dan yang memimpin
diskusi juga bukan dari SA kaderisasi sendiri sehingga diskusi hanya
sebatas shering-shering setiap wilayah. Kemudian masalah DIPRO yang
dibahas adalah keikut sertaan mahasiswa dalam pengakreditasan kampus,
ikut serta dalam pembuatan kuriulum kampus dan perlu atau tidaknya
membuat kuliah bersama atau diskusi bersama antara farmasi dan tenaga
kesehatan lain.
Sedangkan Bidang Advokasi hanya membahas tentang
komunikasi dan koordinasi antara BPH dan korwil yang kurang baik. Bidang
Internal membahas masalah dana 10juta yang hilang. Bidang SEO membahas
bahwa BPH membuka eluang untuk yang ingin menjadi tuan rumah dalam
pertukaran pelajar dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
(Untuk pembahasan lebih lengkap ada di pembahasan selanjutnya).
6. Istirahat
HARI KE 3, 17 JULI 2011
Rangkaian acara sebagai berikut:
1. Sarapan pagi
2. Perjalanan ke lokasi Pengabdian Masyarakat (PENGMAS)
Perjalanan
menuju lokasi pengmas ini menggunakan 2 mobil truk polisi dan 1 mobil
pik up. Sayangnya koordinasi antar panitia kurang sehigga mobil-mobil
tersebut kurang mengetahui daerah yang dituju.
3. Acara : Pengabdian Masyarakat
Waktu : 09.00-12.00 WIB
Tempat : 3 kecamatan di Surabaya
Pengabdian masyarakat ini diawali dengan ambutan dari kepala desa.
Kemudian dilanjutkan dengan pengabdian masyaakat yang dilakukan seperti
acara KIO biasanya, tetapi dalam pengabdian masyarakat kali ini
menggunakan system Dor to Dor. Disetiap RT yang dikunjungi di pandu oleh
satu orang pemandu yang telah ditunjuk oleh kepala desa tersebut.
Sebelum peserta pengmas memberikan informasi kepada masyarakat, pemandu
tersebut yang memintakan izin kepada tuan rumah, setelah mendapatkan
izin selanjutnya peserta pengmas inilah yang langsung memberikan
informasi seputar kesehatan. Ada beberapa meteri informasi yang
diberikan kepada masyarakat tersebut, antara lain DAGUSIBU, Obat
tradisional dan obat kimia. Namun setiap kelompok hanyalah menyampaikan
satu materi saja yang hari sebelumnya telah dibagikan oleh panitia.
Untuk
materi DAGUSIBU merupakan matei tentang memperoleh obat sanpai dengan
cara pembuangan obat yang baik. DAGUSIBU adalah singkatan dari DApatkan,
GUnakan, SImpan, dan BUang dengan cara yang benar. Untuk menDApatkan
obat secara benar seorang pasien harus mendaatkan obat di Apotek, karena
memperoleh obat di Apotek lebih aman, terjamin kualitasnya, dan
mendapatkan informasi tambahan dari Apoteker yang ada. Dari beberapa
rumah yang kami kunjungi mengatakan bahwa mereka telah membeli obat di
Apotek, karena kebetulan Apotek deket dengan rumah mereka.
GUnakan,
bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang
penggunaan obat secara benar. Yang pertama yaitu penggunaan obat oral.
Untuk minum obat yang baik menggunakan air putih, karena jika
penggunakan air lain seperti susu akan menetralkan obat dan akhirnya
obat tersebit tidak bereaksi terhadap tubuh. Untuk informasi ini sudah
banyak masyarakat yang mengetahui dan mempraktekannya. Berikutnya adalah
informasi penggunaan obat tetes mata. Satu botol obat tetes mata
seharusnya digunakan untuk satu orang saja, penggunaannya pun jangan
sampai ujung kemasan botol tetes mata kontak langsung dengan mata
penderita dan obat tetes mata yang baik digunakan sebelum 30 hari dari
kemasan botol itu dibuka. Untuk informasi ini beberapa masyarakat baru
mengetahui setelah di jelaskan sebelumnya mereka menggunakan obat tetes
mata secara bergantian.
SImpan. Penyinpanan obat yang baik disimpan
di kotak obat khusus atau tempat yang sejuk (suhu kamar) dan tidak
terkena sinar matahari langsung. Beberapa masyarakat lebih sering
menyimpan obat didalam lemari pendingin (kulkas) untuk semua jenis obat,
padahal tidak semua jenis obat baik disimpan di kulkas.
BUang.
Pembuangan obat yang baik ada beberapa cara. Jika obat berbentuk tablet
maka obat digerus terlebih dahulu baru dibuang, jika obat berbantuk
cair, maka cairan obat tersebut dibuang terlebih dahulu di saluran air
baru kemudian botolya dibuang di tong sampah. Untuk informasi ini banyak
msyarakat yang baru mengetahuinya.
4. ISHOMA
5. Acara : Diskusi kefarmasian
Waktu : 13.00-17.00 WIB
Tempat : Gedung C penginapan asrama haji
Diskusi kefarmasian ini membahas keputusan MK mengenai UU No. 36 tahun
2009 pasal 108. Diskusi ini di pimpin oleh Sekjen Ismafarsi, Redo
Meisudi dan didampingi oleh SA Advokasi, Ikhsan. Hal-hal yang dibahas
ada tiga mosi, yaitu: Mosi pertama sejarah hingga dijatuhkannya
keputusan MK tersebut, Mosi kedua gambaran umum dan isi pasal 108, dan
Mosi ketiga sikap Ismafarsi terhadap putusan MK pada perkara No.
12/PUU-VIII/2010.
Mosi pertama: sejarah kasus pasal 108
Di suatu
wilayah di kalimantan, ada seorang perawat yang melakukan dispersing
obat. Ketika itu dalam keadaan darurat yang sangat membutuhkan tenaga
kefarmasian namun ditemapat tersebut tidak ada tenaga kefarmasian
apoteker dan dokterpun tidak ada, yang ada sarjana kesehatan masyarakat
dan perawat. Sehingga perawat tersebut yaitu Misran melakukan dispersing
obat, dan akhirnya Misran diberikan hukuman penjara, padahal pada saat
itu dalam keadaan darurat, merekapun tidak terima dan kemuadian
melakukan gugatan mengenai pasal 108 tersebut.
Pertanyaan:
a. UNMUL : 1. Apabila pasal 108 dicabut, apakah tidak mengganggu PP 51?
2. Solusi, setiap daerah harus ada peraturan daerah yang mengatur masalah bidang kefarmasian.
Jawab :
1.
jika pasal 108 di cabut akan berolak belakang dengan PP No. 51. Karena
keduanya saling bersinergi, saling menguatkan. Tetepi pasal 108 yang
dicabut hanya dicabut sebagian saja tidak seluruhnya, ada
batasan-batasan sehingga kekuatan pasal 108 itu masih mengikat.
2.
Jika sudah ada UU kesehatan dan peraturan pemerintah, maka Perda
dianggap tidak perlu atau lebih kepada kebijakan daerahnya
masing-masing.
b. UNSOED : apakah sudah ada kejelasan lebih
lanjut tentang tempat terpencil seperti yang tercantum dalam pasal 108
itu seperti apa?
Jawab: yang dimaksud dengan tempat terpencil itu
belum ada gambaran secara umum, yang jelas belum ada pemerataan tenaga
kefarmasian di daerah-daerah. Jika dilihat dari teman-teman kedokteran
yang disebut tempat terpencil yaitu tempat yang jauh dari sarana
prasarana seperti jauh dari sarana transportasi, belum terjamah. Tetapi
sejauh ini belum jelas batasan-batasan tempat terpencil itu seperti ap.
c.
UIN syarif hidayatullah : Strategi kita sebagai mahasiswa farmasi dalam
menindak lanjuti permasalah kasus Misran tersebut? Karena jika tidak
ada strategi kita seakan-akan profesi kita mudah terpecah-pecah.
Jawab:
telah dilakukan advokasi sesuai dengan jalur Advokasi. Kemudian
dilakukan juga diskusi dengan IAI. Namun IAI seperti mengikhlaskan
karena mereka menganggap bahwa pekerjaan kefarmasian itu masih banyak.
Lagi pula yang dirubah hanyalah sebagian tidak seluruhnya.
d.
Wilayah Univ. Indo Timur: IAI seharusnya melihat semua wilayah di
Indonesia. Dimana di wilayah Indonesia timur masih banyak tenaga
Apoteker yang masih menganggur.
Jawab: pertanyaan ini akan dibahas di mosi 3.
e. UNMUL :
1. dimana keberadaan IAI ketika pasal 108 ini mulai digoyah?
2. Alasan kenapa IAI mengikhlaskan keputusan MK ini?
Jawab:
1.
Pada saat itu IAI mengikuti sidang, Bapak Dani beliau berada disebelah
ahli hukum dari kementrian kesehatan. Ahli hukum mengatakan tidak ada
masalah dengan adannya keputusan ini.
2. IAI Mengikhlaskan karena menurut IAI tidak ada masalah dengan adanya putusan MK ini.
Mosi 2: Gamabaran umum dan isi dari pasal 108 serta keputusan MK
Pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi NOMOR 12/PUU-VIII/2010 oleh Redo
Meisudi (bisa di lihat sendiri pada keputusan MK No. 12/PUU-VIII/2010).
Pertanyaan:
1. Mengapa apoteker tidak ada pemerataan seperti dokter dan apoteker?
Jawab
: IAI pernah menanyakan kepada Apoteker siap atau tidak jika
ditempatkan di daerah terpencil. Ketika Apoteker masih menjadi mahasiswa
mereka menyatakan siap tetapi ketika sudah terjun secara langsung
menjadi apoteker mereka menyatakan ketidak siapannya. salah satu
alasannya adalah biaya untuk membuat apotek itu mahal, berbeda dengan
dokter yang dengan hanya bermodal stetoskop saja sudah bisa buka
praktek, sedangkan apoteker tidak demikian.
Kemudian ketidak
meratanya apoteker di Indonesia juga dikarenakan rasio penerimaan
apoteker dibandingkan dokter lebih sedikit oleh pemerintah.
Mosi 3 : Sikap Ismafarsi terhadap Putusan MK
Sekjen Ismafarsi mengakui bahwa pembahasan ini berkesan lamban karena
ingin mengetahui pendapat seluruh mahasiswa Farmasi seindonesia. Maka
pembahasan di PIMFI ini tepat dilakukan.
Secara garis besar keputusan yang disepakati adalah sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan advokasi terhadap stek holder terkait dan Mengoptimalkan 26 lapangan pekerjaan kefarmasian
2. Advokasi terhadap IAI mengenai pemerataan apoteker di wilayah terpencil
3. Diskusi dengan IOMS lain terkait penempatan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
6. Acara bebas
7. Makan malam
8. Acara : Alokasi wantu BPH
Waktu : 19.00-22.00 WIB
Tempat : Gedung C penginapan asrama haji
Hasil
rangkuman dari beberapa Small Working Group (SWG) yang dihasilkan dari
hari sebeumnya kemudian dipresentasikan oleh Mas Redo, yaitu sebagai
berikut:
Pendidikan dan Profesi (DIPRO)
• Dipro terlibat project HPEC dikti
HPEC
adalah program dikti bertujuan mengembangkan pendidikan kesehatan
Indonesia karena mahasiswa dianggap penting sebagai pemegang dunia
pendidikan di HPEC bersama FK, FKM, Gizi, Bidan mengadakan deklarasi
(meminta pemegang kebijakan kalau terlibat di pengembangan pendidikan.
2012 masa terlibat HPEC
2011 masa transisi
• Kira-kira dikampus masing-masing hubungan teman-teman dengan pemegang kebijakan dikampus bagaimana?
Quisoner dari UI follow upnya tidak jelas
UIN : evaluasi itu saja, tapi tidak tegas jadi banyak yang tidak mengerti
Untan : tidak semua dosen punya
Makassar : tidak ada evaluasi yang tegas
Unlam : Formalitas saja
Ada penilaian tetapi tidak jelas maksimalnya, bahkan ada yang tidak ada
• Kegiatan utama DIPRO
1. Keterlibatan mahasiswa dalam penataan pendidikan kesehatan
Kenapa kita harus terlibat?
Dari nasional sudah oke, tetapi dari lingkungan kampus apa mereka sudah siap?
Kampus berani tetapi ada perlindungan dalam bentuk apa?
Semuanya bergantung pada kampus masing-masing
Melakukan pengkajian bentuk keterlibatan yang tepatitu seperti apa?
Ada “dialog fakultas” seperti di Lampung
Kebanyakan pihak BEM itu tidak memperhatikan atau sulit ditebus
Untuk teman teman yang tidak ada jaminan/BEMnya kurang aktif gimana usaha teman-teman dari kampus kampus?
Delegasi yang sudah eksis dari nasional bersikap persuasif dan informatif ke teman-teman lainnya
Tanggpan tentang deklarasi dan HPEC :
Setuju untuk menaikkan keterlibatan mahasiswa farmasi dan dunia kesehatan
Setuju tetapi bagaimana jaminan deklarasi ini bisa berjalan dengan baik?
Kalau sudah sepakat, tolong disuarakan di wilayah asalnya dan disosialisasikan
Forum sepakat! Dan bersedia untuk mensosialisasikan
2.
Dibentuk regulasi yang menjamin adanya mahasiswa dibidang perencanaan
pengawasan yang ada di lembaga pendidikan, perlu tidak keterlibatan
mahasiswa ?
HPEC hanya 5 tahun saja
Keterlibatan ini lebih dalam bentuk presentase
Regulasi akan menjamin keterlibatan mahasiswa
3. Sarana pengembangan dalam bidang pendidikan kesehatan
Misal workshop tentang keterlibatan mahasiswa, lebih dalam bentuk sosialisasi dan publikasi
Apakah teman-teman tertarik dengan adanya workshop?
Tertarik,
tetapi kendala jarak dan waktu, maka dari itu diusulkan
pelatihan-pelatihan itu dilakukan dibeberapa tempat di beberapa daerah
dan dibentuk tim
Kalau sudah ikut acara/mewakili : selanjutnya hasilnya itu harus di share ke yang lain, caranya : sosialisasi itu wajib!!
Masalah pempublikasian : tidak bisa langsung dari delegasi tetapi harus melalui BEM masing-masing dari delegasi (korwil)
BEM diajak untuk melakukan sosialisasi
4. Bertujuan membentuk konsep keterlibatan mahasiswa dalam bidang akreditasi mandiri
Teman-teman
yang mempunyai kemapuan untuk melakukan akreditasi dari kampusnya
sendiri. Keberatan masalah yang harus dikorbankan, kita harus memikirkan
siapa yang sanggup dengan konsekuensi itu.
5. Pendekatan multidisiplin
Karena waktu kerja nanti akan membutuhkan komunikasi dan kedisiplinan
Antar masyarakat kesehatan itu kurang komunikasi
Dengan
adanya pendekatan ini diharap komunikasi bida dibangun dari awal,
karena selama ini selalu kurang klop antar mahasiswa kesehatan
Ada yang tidak setuju, dengan pendapat lebih efektif kalau diakhir, dan karena backgroundnya yang berbeda
• Solusi terbaik yang bisa terlaksana terus adalah:
Tiap semester diadakan sidang yang busa dipakai untuk menyelesaikan masalag bersama-sama
Kalau
dikampus hanya ada satu jurusan saja, Farmasi/FK/Keperawatan aja, jadi
tidak bisa memakai badan yang menghubungkan kampus satu dengan yang lain
(external).
• Interprofesi education ini: kemungkinan bisa terlaksa
• Tahun 2012 kalau kita dianggap terlibat secara langsung maka kita diakui terlibat disetiap organisasi yang terlibat ini
HPEC :
1. Uji kompetensi pendidikan
2. Uji kompetensi profesi
3. Uji kompetensi hibah
Maka harus ada anak farmasi disemua bidang tersebut
Jadi
diharapkan teman-teman bisa membawa masalah deklarasi, keterlibatan
mahasiswa ini bisa dibawa ke kampusnya masinh-masingh dari nasional ke
korwil dan masing-masing kampus
• Tahun ini diadakan summit dari Bali
bulan awal Desember 100 orang mahasiswa dibagi 8 organisasi, tolong
dipublikasikan informasi yang didapat hari ini
• DIPRO kea rah
survey, semangat mahasiswa mengusahakan ismafarsi bisa selalu terlibat
aktif secara konsisten dikalangan dunia kesehatan
PENGMAS
Dalam pengmas ada beberapa mosi, dibutuhkan saran yang membangun untuk meningkatkan potensi Farmasis ke masyarakat (PENGMAS)
1. Home Care desa binaan
a. Penyuluhan tumbuhan obat (TOGA) kesehatan yang dikontrol secara rutin
b. Memonitoring toga
c. Pembagian booklet tentang kesehatan
d. Konsul kesehatan dan pengobatan gratis
Kendala kurang panitia, jadwal yang terbentur
Evaluasi : penyuluhan dalam lingkungan keluarga
Tanggapan bagi yang menolak, bisa dilaksanakan bertahap dengan saling mengkoordinir
Saling menjaga kesehatan, dalam pola makan maupun lingkungan. Harus mencari point-point yang perlu dijaga kesehatannya
Home care tidak hanya dalam rumah, tetapi juga kesehatan social budaya dengan program masing-masing
Ada suatu kegiatan, missal pengobatan gratis, kesehatan lansia secara bertahap tiap bulan
Pendanaan dari dekanat, donatur, BEM, rektorat, dikti
Yang terpenting ambil intisari kegiatan, menyatukan beberapa disiplin terutama bidang farmasi.
2. Koordinasi bencana latar belakang, banyak bencana
Masalah bantuan? Bencana apa?
Diberi dana dan bantuan-bantuan ke lokasi
Koordinasi bantuan pasca bencana : Sekolah ceria untuk beri motivasi dan pemulihan trauma
Dana dari komisariat
Evaluasi
: Kurang koordinasi pusat dengan daerah, lama mendapat bantuan
membentuk suatu wadah yang memungkinkan untuk lebih cepat berkoordinasi
Bencana
skala normal diutamakan untuk dibantu, bencana local dapat diatasi oleh
pemerintah setempat. Koordinasi harus cepat dan jelas, pemerintah harus
tanggap bencana. Kalau tanggapan lama, langsung kirim ke daerah bencana
3. Memperingati Hari Kesehatan
Hari kesehatan mana yang harus diperingati? Dananya bagaimana?
Harus ada dana untuk melaksanakan (pusat/daerah), semua hari kesehatan harus dilaksanakan?
Mengadakan senam bersama, gerakan bersih-bersih kota, dana dapat diminimalkan. Tergantung komisariat mau tau tidak melaksanakan.
Dipilih hari kesehatan tetapi tidak tepat tanggalnya agar dapat dilaksanakan
Lebih
selektif dalam memilih agar dapat memperoleh pesan kesehatan yang
benar-benar matang. Tentang masalah libur, harus dapat mengorbankan
untuk dapat memperoleh intisari kegiatan, dalam kata lain disebut WAJIB
MELAKSANAKAN, misalnya hari anti narkoba, yang lain dapat disesuaikan
dengan wilayah yang mendukung
Evaluasi :
a. Tidak semua dapat dilaksanakan (dipilih) sesuai dana yang tersedia
b. Harus dapat menjaga eksistensi kegiatan tersebut
c. Tahu tentang obat, permasalahan, contoh : narkotik
Yang wajib dilaksanakan, dengan ditambah pendidikan dan kampanye
d. Diwajibkan bagi semua wilayah yang belum ada proker kesehatan
HAKERNAS !! harus diperhatikan kesempatan untuk bekerjasama dengan praktisi kesehatan lain
KIO harus diperhatikan pembuatan leaflet dari awal (jauh-jauh hari)
INTERNAL
4 BAHASAN :
1. Keorganisasian
a. Kondisi di komsat
b. SOP event nasional mekanisme proposal
c. Pramunas, ada tiga hal bahasan yaitu : struktur organisasi, adart GBHO, PPSBP
Tiap bulan ada raker untuk membahas
2. Media Informasi
a. Pengoptimalisasian media informasi media partner (Koran/TV)
Memasukkan informasi untuk peliputan, sehingga seminggu full ada peliputan atau tulisan untuk disertakan di koran
b. Standing comitte News Later, yang pertama hari tanpa tembakau keluar bulan Juni
c. SOP
Anggota
komsat ingin mempublikasikan atau berbagi ilmu, mekanismenya pusindat
wilayah BPH ditentukan secara kesepakatan lisan di rakernas 2 minggu
setelah pimfi SOP secara tertulis
Publikasi omongan langsung melalui sms, twitterm korwil
3. Keuangan
4. Kesekretariatan
• Perbaikan Sosialisasi SOP sekretaris
Sistem prosedur baru
Pemohon sekretariatan nasional (soft copy ttd) sekjen BPH Kekuangan/Bendahara
Model proposal sesuai dengan pusat
Pemasukan proposal kepastian pencarian dana satu minggu
• Perbaikan sistem kas iuran anggotanya, danus, SOP
Ada perubahan mekanisme kas iuran anggota
15 ribu per bulan : kalau tidak mampu membayar diberi keringanan , saran meminta bantuan kepada bendahara
Kalau ada kesulitan administrasi akan dibantu BPH untuk surat langsung menebus fakultas/BEM
Kesulitan : kurangnya koordinasi atau komunikasi
Intim : masalah administrasi, kurang bisa dikoordinasikan 9 komsat
Sumatra 1 : memang tidak mampu membayar (sehingga ada opsi subsidi silang, ada yang 10ribu atau 15 ribu)
Solusinya : memohon ke masing-masing komsat mengirim nomor telepon dan email ke BPH
Tiap bulan BPH mengirim sms ke korwil dan komsat, mengingatkan agar cepat membayar
Danus : membuat stiker, pin, notes, untuk dijual saat event-event nasional
Membuat jas lab untuk maba (biasanya saat ospek) unlam, kerjasama dengan BEM
• Proposal ke dikti
Dari LPJ tahun lalu belum selesai sehingga tidak bisa atau sulit meminta ke dikti (mengajukannya tiap ada kegiatan)
Janji dari sekjen terdahului
Di Rektorat kelembagaan Dikti ditutup, sehingga menurut sekjen percuma kalau mengumpulkan LPJ
• Kejelasan Pencairan dana yang 10 juta
Penggelapan dana dari kepengurusan terdahulu, yang menggunakan dana ismafarsi untuk kepentingan pribadi (pergi ke luar negeri)
• NOTULENSI SOP KESEKRETARIATAN DAN KEUANGAN
Wilayah
pemohon mengajukan proposal pengajuan dana yang telah sesuai dengan
format proposal standar kesekretariatan ke Staf Ahli Kesekretariatan
Staf Ahli Kesekretariatan menginformasikan perihal proposal pengajuan
dana untuk disahkan tau tidak disahkan SEKJEN Sekjen berkoordinasi
dengan staf ahli keuangan mengenai kebijakan terkait permohonan dana
maksimal dua minggu setelah submit proposal, keputusan diterimam atau
tidak usah dapat pemohon
STUDENT EXCHANGE
Ismafarsi sudah
melakukan student exchange dari 2007. Dari Universitas Indonesia,
Universitas Pancasila (Ahli Rumash Sakit), ITB (riset), UnPad (riset ke
arah bahan alam),UGM (riset), Sanata Darma (komunitas), Unair ( rumah
sakit) yang terencana di Dr. Soetomo.
Staff ahli SE ada tujuh orang :
adit(Jatim Bali), Amel (Bandung Raya). SE bisa menerima / mengirimkan
ke Negara lain. Jumlahnya sebanyak mungkin yang bisa diterima yang
dikeluarkan ke luar negeri 1,5 tahun sebelumnya.
Tahun 2011 Juli 5
Agustus 3 orang yang didatangkan di luar negeri di UI dari Perancis, di
ITB riset bidang teknologi, di UGM di Polandia (toxicologi) klinik,
sanata darma, rumah sakit.
Tahun ini 3 orang yang dikirimkan ke luar
negeri. Masih belum mekasimal yang seharusnya ada 14 orang. Dikarenakan
kurang informasinya, bisa lewat FB, twitter, web, selebaran. Namun tidak
untuk seluruh informasi, hanya ada di tempat tertentu.
Permasalahan yang harus diangkat :
1.
Di Jepang ada program kunjungan kefarmasian yang ada di Jepang yang
dibutuhkan 2 orang namun berminat banyak, caranya dilakukan
pharmaceutical Japan Tour.
a. Akan direncanakan adanya pharmaceutical Indonesia tour, dilakukan di Bali agar banyak peminat.
b. Cocokkah tour ini dilakukan di Indonesia dengan keadaan informasi saat ini?
Di
Jepang, diseleksi blia lulus bisa masuk dengan membiayai 400 yen.
Apabila dilakukan di tour di Jawa Bali bagaimana? Isu ini diangkat agar
bisa dilakukan oleh semua universitas. Negatifnya banyak SDM dan
biayanya. Unud bisa menerima apabila ada mahasiswa asing yang masuk.
Bedanya dengan SE, lebih cepat. Minimal 3 minggu – 3 bulan. Diberi
gambaran pharmaceutical di Indonesia. Tujuan : menigkatkan eksistensi,
memperkenalkan farmasi di Indonesia. Banyak mahasiswa luar negeri yang
berminat di Bali. Dibandingkan dengan Jepang yang mana farmasinya
mempunyai teknologi yang maju. Untuk Indonesia ada usul missal tentang
farmasi herbal yang lebih ditonjolkan, tidak hanya untuk perjalanan aja.
SE / tour tidak hanya dilakukan di Jawa Bali. Bisa saja misal dilakukan
di pedalaman Kalimantan. Biasanya bahan alam yang tersedia di
Kalimantan sehingga bisa dilakukan eksploitasi. Misal ada tumbuhan,
diekstasi sehingga bisa dilakukan hal yang bisa dijadikan hal yang
menarik untuk kunjungan di Indonesia. Wilayah Indonesia diidentifikasi
dulu yang mana lebih cocok untuk dijadikan tempat tournya. Tidak hanya
eksploitasi tanaman juga. Selain itu juga bisa dikonsepkan tentang
perkembangan Industri Farmasi. Pengambilan bahan – bahan di Kalimantan,
teknologi ke Jawa atau Bali. Biayanya banyak. Diputuskan untuk di 1
tempat saja. Untuk menghemat biaya dan waktu. Untuk meningkatkan
informasi agar yang luar bisa tahu, bila ada pharmaceutical Indonesia
Tour hanya bisa dari SPIF. Pemilihan tempatnya harus ada sumber daya
yang baik pula.
2. Host yang ada di farmasi
Ada 7 host,
kerugiannya adalah tidak meratanya ketahuan adanya SE di ismafarsi, yang
tahu hanya hostnya saja. Bila dilakukan dengan ditambahnya delegasinya
dilihat dari peminatnya / dia minatnya di mana. Apakah perlu ditambahkan
host baru? Atau tetap 7 saja?
Karena peminatnya statis hostnya juga
dibuat statis. Bila ditambah hostnya namun dari luar Jawa sehingga daya
tarik tidak hanya d pulai Jawa. Bisa juga host yang baru lebih
diutamakan untuk menghost mahasiswa asing. Takutnya apabila host yang
terlalu jauh di SEO menjadi tidak terkontrol. Hostnya tetap, namun bisa
digabungkan, tempat uang dikunjungi tidak hanya satu missal UI ditambah
dengan universitas di Kalimantan. Ditambah hostnya untuk menghandle bisa
ditambah waktu buat meeeitngnya. Namun promosinya lebih besar –
besaran agar incoming student - nya bertambah. Bisa dilakukan MOU antara
ismafarsi ke full MIA member tentang jumlah student yang diterima namun
bila lebih bisa disarankan untuk universitas yang lain. Dilakukan OPREC
untuk kampus universitas yang mau untuk menjadi host baru. Intinya bisa
ditambah bila komisariat sudah benar – benar siap menerima mahasiswa
asing.
3. MOU dengan Negara lain
MOU perlu ada untuk Negara –
Negara tempat tujuan agar Negara itu bisa menerima mahasiswa Indonesia
dan Indonesia bisa menerima mahasiswa dari Negara tersebut. Yang pernah
melakukan MOU dengan Negara luar adalah ITB. Tahun ini publikasi SE ke
luar lebih ditingkatkan agar banyak mahasiswa Indonesia yang berminat ke
luar negeri.
Masalah biaya : ismafarsi tidak bisa membiayai namun
ismafarsi memberi surat untuk mencari sponsor agar bisa memperingan
biaya (tergantung individu). Sejauh ini tidak ada seleksi mahasiswa
asing masuk Indonesia, bisa saja dari negaranya sudah ada preseleksinya,
sie publikasi dari bulan September - Oktober, lebih awal.
Akan diadakan MOU dengan Negara lain.
PROFESSIONAL DEVELOPMENT
LK
1 memacu UU pengkaderan sesuai standarisasi sebelum diadakannya LK 2,
diadakan screening untuk kesetaraan capability dalam ilmu kefarmasian
Problema : LK 1 – LK 2 tiap wilayah berbeda-beda menghasilkan produk kaderisasi yang berbeda-beda perlu memperbaiki konsep LK
Problem solving, solidaration making, militan
Solve : Menyamakan goal dari LK untuk menumbuhkab sense of belonging of pharmacy
LK 1:
Sejarah ismafarsi
Persidangan
FS
Dll
Dari sekian sekjen sudah diberikan ke Korwil, LK 1 setara tidak perlu dipermasalahkan
LK
1 disepakati untuk perkenalan ismafarsi : tidak dapat ditentukan tema
untuk LK 2 secara serempah karena keadaan komisariat betul-betul berbeda
LK
2 (ADRT) sebetulnya mempunyai materi sama, hanya masalah teknis tiap
korwil berbeda-beda bagaimana kalau membuat SOP tentanf pelaksanaan
teknus LK? Jangan lupa follow up! Penting!
Screening tujuannya untuk mengetahui kematangan kaderisasi tentang keismafarsian, dilakukan oleh wilayah
Lolos screening membuat makalah dipresentasikan tentukan orang yang mempresentasikan dan berkompeten
ADVOKASI
1. Perbaikan sistem koordinasi ADVOKASI
ISSUE
berdikusi antara sekjen dan staf ahli layak atau tidaknya issue
tersebut masuk wilayah diskusi tiap wilayah (korwil dan staf ahli
wilayah) dibawa ke :
1. Forum kajian wilayah
2. Forum kajian pusat
Laporan untuk pertimbangan sekjen aksi dan advokasi
Saran :
a. memperjelas koordinasi pusat dan korwil juga komsat
b. memperjelas garis-garis komando dan koordinasi diantaranya
c. adanya follow up dari sekjen ke korwil
Memperjuangkan idealisme sampai titik darah penghabisan dengan semua cara yang memungkinkan dan sesuai dengan kondisi yang ada
2. SOP Ruang Lingkup Kajian Permasalahan
Diharapkan adanya SOP pada mendiskusi mendatang yang lebih matang
3. Koordinasi Tingkat Lokal dan Nasional dari Koordinator IAI Pusat dan Daerah
Mengetahui SOP yang berlaku di IAI, sehingga mengetahui problem
perbedaan tersebut berasal dari kurangnya koordinasi IAI atau karena
benar perbedaan pendapat
Berkoordinasi dan konsultasi kepada pimpinan fakultas, sehingga pimpinan tersebut dapat langsung konsultasi kepada pihak IAI
4. Keputusan Sikap Organisasi Untuk Permasalahan Tersebut
Memperjuangkan idealisme sampai titik darah penghabisan dengan cara yang memungkinkan sesuai dengan kondisi yang ada
EKSTERNAL
Tujuan
: Membina hubungan/kerjasama dengan organisasi-organisasi lain.
Contohnya IOMS (Ikatan Organisasi Mahasiswa Seprofesi) seperti
kedokteran, gizi, kedokteran gigi, bidan, farmasi, kesehatan masyarakat.
Tahun
2007, ISMAFARSI bergabung dengan IPSF. Keuntungan yang diperoleh bisa
ikut event IPSF san mengikuti program pertukaran pelajar.
MOSI
1. PUBLIC HEALTH DAY
Hari anti-tembakau, hari AIDS, hari tuberculosis, dan hari diabetes.
Tujuan : Memperkenalkan peran apoteker sebagai tenaga kesehatan kepada masyarakat
Keputusan : Pengadaaan kegiatan public health day untuk tiap Komisariat
Pengoptimalan dan pengefekttifan kembali event public health day ke tiap Komisariat mengingat public health day hanya empat.
2. PCE
Lomba dan pemberian konseling untuk calon-calon apoteker.
Kendala : PCE merupakan event baru di ISMAFARSI, selama ini baru ITB yang rutin mengadakan kegiatan.
Keputusan : PCE ISMAFARSI dilaksanakan di event nasional Pra-MUNAS ISMAFARSI dalam bentuk workshop dan PCW.
Untuk sidang pleno ini tidak ada acara tanya jawab antara BPH dengan
peserta sidang dikarenakan waktu peminjaman ruangan yang tidak cukup dan
tidak bisa di perpanjang, jika dilakukan perpanjangan waktu dari pihak
panitia akan dikenai uang chast. Namun banyak diantara peserta yang
tidak setuju atas pelaksanaan sidang tersebut, karena sidang dirasakan
hanya sebagai presentasi belaka. Sehingga peserta mendesak BPH untuk
membuka sesi Tanya jawab. Setelah lobi-lobian berjalan, diputuskan untuk
mengadakan Tanya jawab tetapi diluar ruang sidang yang ada, dan acara
pun dilakukan di lobi asrama haji.
Dalam diskusi ini BPH meminta
setiap komisariat hanya mengirimkan 1 wakilnya saja namun disini
joglosepur meminta agar semua anggota joglosepur yang ada diperbolehkan
untuk mengikuti diskusi tersebut dan akhirnya diberikan izin oleh sekjen
Ismafarsi.
Hal yang pertama disepakati adalah akan mengadakan Tanya
jawab tentang hasil SWG tersebut pada rapat dikeesokan hari nya. Dan
dibahas pula tentang evaluasi panitia oleh peserta, dalam evaluasi ini
banyak komplen dari peserta yang diajukan dari peserta maupun BPH.
Hari ke 4, 18 Juli 2011
1. Sarapan pagi Penginapan Asrama Haji
2. Kunjungan laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
Ada 6 laboratorium yang dikunjungi yaitu lab. Farmakognosi, farmasi analisis, farmasetika, (maaf lupa tidak tercatat).
3. ISHOMA
4. Kunjungan rumah sakit
Kunjungan
rumah sakit ini tidak sesuai dengan proposal yang ada karena rumah
sakit yang dikunjungi bukanlah RSUD. Dr. Soetomo tetapi di alihkan ke
RS. Unversitas Airlangga dan setengah peserta yang lain mengunjungi
museum kesehatan.
5. Acara bebas
6. Makan malam
7. Alokasi waktu BPH
Melanjutkan pembahasan mengenai hasil SWG pada tanggal 17 juli 2011.
Pertanyaan :
a. Univ, Pancasila :
Bagaimana
menanggapi program SEO di UP yang kurang didukung oleh pihak kampus
karena dianggap sebagai urusan Ismafarsi bukan urusan kampus.
Jawab:
-
Jelaskan bahwa SEO itu menguntungkan karena pihak kampus akan mendapat
kan pelajaran aru dari mahasiswa luar negeri yang datang ke kampusnya.
- Dalam kepenguusan kemarin Koordinasi antara SA dengan UP memang kurang baik.
-
Diadakan di UP bukan Ismafarsi pusat yang mengadakan agar menafaat SEO
bisa dirasakan oleh semua anggota Ismafarsi bukan hanya di pusat saja.
b. JOglosepur :
Ikut sertanya mahasiswa dalam system akeditas itu seperti apa?
Jawab :
Mahasiswa
yang akan ikut mengakreditas kampusnya akan diadakan workshop tentang
akreditas terlebih dahulu agar mahasiswa berkompeten. Mahasiswa ikut
dalam system akreditasi ini bertujuan agar penilaian mahasiswa terhadap
dosen tidak ada tekanan dari pihak dosen dan murni penilaian dari
mahasiswa. Ikut sertanya mahasiswa dalam menentukan kurikulum dan
akreditas ini merupakan program jangka panjang, yang sekarang di
fokuskan adalah sikap mahasiswa dalam kepeduliaannnya pada farmasi saat
ini.
c. PCE di Pramunas jadi diadakan atau tidak?
Jawab :
Akan dibentuk SC terlebih dahulu untuk memndiskusikannya lebih lanjut tetapi PCE di pramunas akan tetap diadakan.
d. Koordinasi Ismafarsi vs CIMSA ?
Jawab:
- diadakannya kerjasama antra Farmasi dan kedokteran
- diadakan symposium
- diadakan forum komunikasi antara farmasi dan kedokteran.
e. Masalah Pengmas
Jawab :
-
SA Pengmas memang kurang aktif sehingga kerja Pengmas kurang baik dan
dalam hal ini Sekjen telah memberikan peringatan kepada SA.
- Wilayah yang tidak melakukan home care harus melakukan pengganti acara tersebut seperti acara KIO NAS dan bersifat wajib.
f. Kaderisasi
Jawab:
- akan dilakukan penyamarataan materi disetiap wilayah atau komsat yang mengadakan LK
- untuk masalah screening dilakukan di LK 2 dan LK 3 atau LK 3 saja? Hal itu masih diperdebatkan.
8. Istirahat
Hari ke 5, 19 Juli 2011
06.30-07.30 Sarapan pagi Penginapan Asrama Haji
08.00-18.00 Competition PIMFI 2011 R.K. 3.1. FF Universitas Airlangga
1. Open gate dan registrasi ulang
2. Pembukaan Competition PIMFI 2011
3. Presentasi semifinalis LKTMF PIMFI 2011
4. Presentasi semifinalis LPMF PIMFI 2011
5. Pengumuman finalis LKTMF dan LPMF PIMFI 2011
6. Tanya jawab finalis LKTMF dan LPMF PIMFI 2011
7. Penutupan Competition PIMFI 2011
• Pengumuman pemenang Competition PIMFI 2011
• Penyerahan hadiah
Pemenang LKTMF
Juara 1 Tablet Salut ….* (UGM)
Juara 2 Maskervesent Secang (UGM)
Juara 3 Serum Bawang merah dan Bawang Putih (UNPAD)
Pemenang LPMF
Juara 1 Slim Jelly (ITB)
Juara 2 Masker wajah daun jambu biji (UIN makasar)
Juara 3 Suplemen Multi Enzim (ITB)
Juara favoit masker wajah daun jambu biji (UIN makasar)
Pemenang Fotografi
UNAIR
UNAIR
Institut 10 November*
*Maaf tidak sempat tercatat
18.00-18.30 Acara bebas
18.30-19.30 Makan malam Penginapan Asrama Haji
19.00-22.00 Alokasi waktu BPH Hall Penginapan Asrama Haji
Acara alokasi waktu BPH kali ini mempresentasikan IPSF oleh saudara
Fikriyansyah (UGM). Dalam acara hari kesehatan yang bekerjasama dengan
IPSF akan dibagiakan seminar kid dari oleh mba ruth ke masing-masing
wilayah.
Kemudian pembahasan seputar DIPRO. Bahwa Ismafarsi
mendapatkan jatah 10 orang untuk mengikuti konferensi di Bali dengan
terlebih dahulu diadakan seleksi berupa pembuatan essay yang temanya
telah ditentukan. Syarat selanjutnya yaitu menggunakan bahasa Ingris,
1000 kata.
DIPRO juga diminta agar cepat memperbaiki system survey
agar survey yang dihasilkan akurat dan dapat di sosialisasikan di kampus
masing-masing.
HARI VI
Rabu, 20 Juli 2011
06.00-07.00 Sarapan pagi Penginapan Asrama Haji
07.00-08.00 Persiapan wisata
08.00-16.00 Wisata Surabaya Heritage Track
Objek wisata yang dikinjungi antara lain:
- Tugu Pahlawan
- Jembatan Suramadu
- Masjid Cheng Ho
- Tempat pembelian oleh-oleh (maaf lupa namanya)
- MIROTA batik
16.00-18.00 Acara bebas
18.00-19.00 Makan Malam Penginapan Asrama Haji
19.00-22.00 Farewell party Hall Penginapan Asrama Haji
1. Sambutan
2. Pertunjukan seni budaya
3. Inagurasi delegasi
4. Testimoni
5. Penutupan PIMFI 2011
22.00- Istirahat
HARI VII
Kamis, 21 Juli 2011
06.00-07.00 Sarapan pagi Penginapan Asrama Haji
07.00-10.00 Kepulangan delegasi
No comments:
Post a Comment